Thursday, December 16, 2010

Bahasa Cinta

Selamat pagi. Syukur kepada Dia untuk hidup yang diperpanjangkan dan hari yang baru. Inilah hari yang telah Tuhan jadikan untuk saya dan anda. Mari kita bersukacita di dalamnya.


Pagi ini saya terjaga dari tidur dengan satu nyanyian yang dengan jelas berkumandang dalam benak hati. Sebuah lagu rohani yang saya pelajari sewaktu baru setahun Kristian lahir baru dalam tahun 1985. Lagu berjudul "Bahasa Cinta". Senikata lagu ini terambil dari Firman Tuhan yang terdapat dalam 1 Korintus 13.


Bahasa Cinta

Andaikata kulakukan

Yang luhur mulia

Jika tanpa kasih cinta

Hampa tak berguna


Ajarilah kami bahasa cintaMu

Agar kami dekat padaMu ya Tuhan

Ajarilah kami bahasa cintaMu

Agar kami dekat padaMu


Andaikata kufahami

Bahasa semua

Hanyalah bahasa cinta

Kunci tiap hati


Cinta itu lemah lembut

Sabar sederhana

Cinta itu murah hati

Rela menderita


Firman Tuhan:


1 Korintus 13: 1-13


13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.

13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.


Be blessed!



Sunday, May 16, 2010

Tanggalkan kasut anda....

Pada hari ini saya tidak tahu apa angin saya datang ke gereja hanya memakai sandal. Biasanya saya akan berkasut kalau ke gereja. Mungkin hari ini saya ada 'rileks' sikit berbanding hari-hari Ahad yang lain di mana saya kena mengajar dalam Kelas Alkitab Dewasa @ Christianity 101.

Kebaktian pun bermula.. Saya tiba-tiba merasa tidak selesa dengan tidak berkasut seperti biasa. Saya buat keputusan mau pulang saj untuk menggantikan sandal dengan kasut. Saya bisik kepada anak buah saya "Saya mau pulang pi tukar kasut.. inda selesa la saya rasa... " Saya tau itu akan mengambil masa 35 minit untuk saya pergi dan sampai semula ke kebaktian .. Tapi masa pujian penyambahan akan sudah habis bila saya sampai balik ke ruangan kebaktian... Anak buah saya tidak bersetuju "Kenapa pula. Uncle? Ok pun tu saya tengok..." Jadi bila dia bilang begitu saya pun ubah fikiran dan kembali ikut dalam pujian penyembahan...

Tiba-tiba...

Tiba-tiba saya terasa tidak selesa dan mahu menanggalkan sandal saya itu... dan saya teringat peristiwa Tuhan menyuruh supaya kasut ditanggalkan kerana tempat yang dipijak adalah "holy ground" @ tempat yang kudus. Peristiwa ini berlaku sewaktu Tuhan bercakap dengan Musa dalam belukar berapi dan kepada Yosua sebelum Yosua masuk enakluki tanah yang telah dijanjikan Tuhan kepada umat Israel (Keluaran 3: 5; Yosua 5:15)....

Saya pun tanggalkan sandal saya dan susun baik-baik di bawah kerusi di hadapan saya...

Bagaimana harus saya tuliskan pengalaman yang saya rasa? Apa perkataan perlu saya guna supaya dapat menggambarkan suasana yang saya alami...?

Selepas saya menanggalkan kasut saya itu, tiba-tiba saya hilang dalam hadirat Tuhan dan saya tidak sedar dan tidak sedar @ 'self conscious' dengan persekitaran saya dan terus hilang dalam 'worship'... Lagu yang membuat saya 'hilang dan tenggelam dalam hadirat-Nya' adalah lagu di bawah ini:

For Who You Are

G C G C
G
Standing here in Your presence
C
thinking of the good things You have done
G
waiting here patiently
C
just to hear Your still small voice again

PreChorus:
Em Dsus C Dsus
holy, righteous, faithful to the end,
Em Dsus C D
Saviour, healer, re deemer, and friend

Chorus:
G
I will worship You for who You are
C/E
I will worship You for who You are
Dsus
I will worship You for who You are
C
Je sus (repeat)

G C/E Dsus D

Bridge:
G C/E
My soul secure, Your promise sure
Dsus C
Your love endures al ways (2x)

Puji Tuhan!

Baru-baru ini ada dua acara diadakan di SIB Likas... Konferensi Api Roh Kudus dan Living Wisdom Seminar. Dalam kedua-dua acara ini Tuhan banyak memberkati dan mengkuatkan saya...

Dalam "Living Wisdom" seminar kami diajar dan diperingatkan tentang "succesful worship service @ ibadah yang berhasil". Pengajar memberitahu 'ibadah yang berhasil' adalah ibadah di mana 'you have an encounter with God' (anda mempunyai pertemuan dengan Tuhan)..

Saya rasa 'pengalaman tanggalkan sandal' pagi ini adalah encounter saya dengan Tuhan, di mana Dia benar-benar mahu saya menyembah Dia sebagaimana saya adanya... walaupun saya tak datang sekemas hari-hari Ahad sebelumnya... Tuhan menjemput saya masuk dan berdiri di tempat kudus-Nya (His holy ground) dan menerima seadanya saya... dan saya will worship Him for He is (saya akan menyembah Dia atas Siapa Dia dalam hidup saya)

Ini pengalaman saya. Saya tidak beniat menjadikan ini satu pengajaran atau ikutan. Saya hanya mahu bersaksi bahawa menyembah Tuhan itu indah dan dalam hadiratNya ada sukacita yang berlimpah-limpah.. (Mazmur 16: 11)

Bapa, terima kasih atas hadirMu dalam Yesus dalam hidup ini.. Terima kasih sebab di dalam Engkau saya menemukan diri saya dan tujuan hidup yang Engkau sudah tentukan untuk setiap kami anak-anakMu. Tujuan hidup itu adalah untuk memuliakanMu. Terima kasih juga sebab Engkau tidak lagi emanggil kami hamba, tetapi sahabat-sahabatMu. Terima kasih sebab walaupun Engkau Allah, Raja yang kekal, Engkau juga adalah abang sulung dan sahabat saya.. Terima kasih sebab saya tahu Engkau sentiasa ada di sisi saya dan rindu untuk bergaul dengan saya..sebab itulah tujuan Tuhan menciptakan kami manusia, iaitu supaya kami semua dapat menjadi anak-anak dan sabahat-sahabatMu dalam Kristus Yesus. Amin.

I will worship you for who You are... and you know its from the bottom of my heart..

Wednesday, March 24, 2010

Rajawali terbang lagi!

Pena Rajawali masih hidup!

Saya pernah membaca tentang brung rajawali apabila sudah meningkat pada umurnya.. Burung ini akan mengundurkan diri dari "dunia kependekaran" .... Bulunya tidak secerah dulu, matanya sudah tidak sebaik dulu, kukunya juga tidak setajam dulu dan paruhnya menumpul membuatkannya sukar untuk mengoyakkan daging .. Sang helang yang suatu ketika hebat, kini kehebatannya memudar...

Tetapi cerita burung ini belum habis di sana...

Dia akan terbang ke tempat tinggi di sana dia akan memfokuskan matanya hanya ke arah matahari. Dia berhenti makan dan minum. Dia akan berdiam diri dan tidak akan terganggu dengan hujan atau salji yang menimpanya. Dia tidak terganggu dengan gangguan di sekitarnya. Ribut akan melanda namun dia tidak akan berganjak. Ini memakan masa sampai berminggu-minggu. Berhari-hari berlalu burung yang tidak lagi kelihatan menarik ini tetap berdiam di atas gunung batu yang tinggi melihat ke arah matahari. Dia masih menanti. Sang helang mengerti pepatah "no pain no gain"... sehinggalah sampai pada suatu hari... bulu-bulu baru mulai menggantikan yang lama, paruhnya menajam dan kuku-kuku baru menggantikan yang lama. Matanya kembali tajam, begitu juga dengan pendengaran telinganya. Bertebggek di puncak gunung batu adalah helang yang sudah diperbaharui, kelemahan dan semua yang lama telah digantikan dengan kekuatan dan semua yang baru. Dia terus bertenggek atas puncak gunung batu, diselaraskan telinganya kepada arah dan kelajuan angin... apabila mata amgin itu tiba sang helang akan memberikan jeritan nyaring dan meloncat ke udara! Satu loncatan kemenangan!

Burung rajawali ditentukan untuk mencapai potensi sepenuh pada masa menghadapi banyak cabaran hidup. Kekuatannya ketara ketika melalui banyak sengsara. Keteguhannya hanya menyerlah di tengah badai, kuasa dan kekuatannya hanya nampak bila berhadapan dengan musuh.

Ramai orang percaya seperti burung yang tidak boleh terbang. Kita terikat pada tarikan bumi. Kita kehilangan visi dan tahap-tahap rohani yang perlu digapai, hidup kita ditenggelami ribut.

Tapi marilah kita belajar menanti-nantikan Tuhan. Mari kita lebarkan sayap iman kita untuk naik tinggi di atas badai. Marilah jatuh cinta lagi dengan Yesus kekasih jiwa kita. Biarlah Tuhan menjamah hati kita dan memperbaharui kita sama seperti pada burung rajawali...

Burung rajawali kembali terbang dan terbang melayang jauh di atas... penuh dengan kemegahan dan kemuliaan Tuhan!